Bringing Indonesian hip-dut to Australia, Tenxi performs at Sydney's SXSW 2025

Tenxi Jemsii Naykilla.jpg

Indonesian hip-dut artists Tenxi, Jemsii & Naykilla at SXSW Sydney 2025. Credit: SBS Indonesian

Tenxi, the Indonesian musician known to go viral for his work combining the hip-hop genre with dangdut, enlivened Sydney's SXSW stage. How is his journey from a small town of Sidoarjo to international stages?


Joan Pasha Syahputra—famously known as Tenxi—started making music in 2016 while he was still in high school in Sidoarjo in East Java, Indonesia. He admitted dangdut was not his favorite genre of music at the time.

His first work is in the realm of hip-hop RnB, titled Dedicated. Tenxi said that he loved hip-hop music but dangdut “was always there”.

Together with Jemsii and Naykilla, Tenxi popularised the genre of Hip-Dut—which combines hip hop and dangdut—and became a viral phenomenon on social media. The single 'Garam dan Madu'—or 'Salt and Honey'—gained two million views within two days of its release on YouTube in December 2024.
I was expecting big, but not this big.
Tenxi
with Naykilla.jpg
Tenxi, seen here with Naykilla, on the SXSW Sydney 2025 stage. Credit: SBS Indonesian
To SBS Indonesian, Tenxi shared on how his musical journey begins, his encounters with Jemsii and Naykilla, to their appearances on several international stages.

Listen to the full podcast.

Listen to SBS Indonesian on Mondays, Wednesdays, Fridays and Sundays at 3pm.
Follow us on Facebook and Instagram, and don't miss our podcasts.

Speaker 1

SBS Indonesian di South by Southwest. Kali ini spesial bersama dengan Tenxi. Benar gak sih saya ngomongnya?

Speaker 2

Benar, benar.

Speaker 1

Selamat datang di Sydney. Dan apakah memang spesial khusus datang kesini cuma buat South by Southwest atau ada acara lain?

Speaker 2

Gak sih, untuk South by Southwest.

Speaker 1

Kita kenalan dulu, pendengar. Jadi, kalau dibaca-baca, nama... Gak cuma Tenxi aja sih, tapi biasanya kalau Tenxi barangkan nama Jemsii. Kemudian ada beberapa nama lain lagi yang kemudian juga kolaborasi. Kalau salah satunya yang dibawa ke South by Southwest City adalah Naykilla lah, betul. Tapi

tidak cuma itu, ya kan? Tapi kalau dibilangnya single pertama itu tahun Desember 2024, apakah emang demikian?

Speaker 2

Itu sebenernya breakout single aja sih. Aku sebenernya udah bermusik dari lama.

Speaker 1

Kamu bermusik dari tahun kapan, dari kelas berapa?

Speaker 2

Aku dari 2016, dari SMA kelas 1 atau SMP kelas 3 berarti.

Speaker 1

Saat itu masih di Sidoarjo?

Speaker 2

Benar, lagi di Sidoarjo. Jadi dari awal apakah memang suka hip-hop, apakah suka dangdut, ataukah something else entirely?

Speaker 2

Aku sebenernya nggak, kalau untuk favorit genre pasti hip hop, tapi aku nggak cuma terbatas di hip hop aja, aku dengerin semua genre. Dangdut, apapun R&B, semuanya aku dengerin.

Speaker 1

Pada saat pertama berarti ketika ngulik awal-awal SMP-SMA itu lebih ke bikin lagu, bikin musik, atau menampilkan karya orang atau gimana?

Speaker 2

Kalau 2016 sebenernya aku udah, itu baru mulai bikin lagu. Cuma sebelum 2016 aku main band.

Speaker 1

Bikin lagu pertama kali yang kamu tulis sendiri, tahun kapan, genre apa?

Speaker 2

Genre hip-hop R&B, tahun 2016, judulnya Dedicated, tapi itu udah aku archive. Malu, malu.

Speaker 1

Kayaknya pribadi nih isinya.

Speaker 2

Something like that, ya.

Speaker 1

Tapi kemudian dari situ, yang 2016 malu-malu ini tadi katanya, tapi kemudian kok moving forward, akhirnya berkembang sekali. Ini perjalanannya bagaimana kalau boleh dirangkum?

Speaker 2

Kalau dirangkum sebenarnya, karena aku awalnya bikin musik sendiri, kayak produce sendiri, bikin lirik sendiri, mixing semuanya sendiri. Tapi fast forward ke 2019, covid time, aku ketemu Jemsii dari online. And then kita akhirnya kayak beda, bagi otak aja, biar kita nggak overwork. Jadi aku bagian

nulis lirik sama nyanyinya, Jemsii bagian produksi sama mixingnya. Jadi lebih simple production-nya.

Speaker 1

Berbagi tugas tadi itu karena sengaja demikian atau memang hatinya begitu?

Speaker 2

Hatinya begitu sih kita. Cuman kebetulan timingnya pas aja.

Speaker 1

Boleh cerita sedikit kenalnya Jemsii dari mana? Ketemunya online memang, tapi nemunya dari mana?

Speaker 2

Jadi nemunya waktu itu dari Discord. Waktu itu kita lagi main bareng game gitu. Cuman ketemu di Discord server. Jadi kayak... Itu kayak random banget sih, random banget. Tapi kita masih temenan main game dulunya, jadi kita nggak tahu kalau kita bikin musik masing-masing. Tapi akhirnya kayak ada satu

waktu kayak, eh aku mau bikin musik dulu aja, nggak main game dulu. Terus dia bilang kayak, eh lu bikin musik juga, kayak kita bikin musik bareng akhirnya kita baru. Tapi kita belum ketemu, kita baru ketemu 2021. So, kita udah 2 tahun ngerjain lagu bareng, tapi belum pernah ketemu real life. Jadi

baru ketemu 2021.

Speaker 1

Ketemu itu ada special occasion tambil bareng atau gimana?

Speaker 2

Enggak sih, itu kita masih di studio-studio aja, kita masih anak kecil, main-main doang di studio, di kosan, gitu-gitu aja sih. Kita masih crafting, kita masih mikir-mikir kayak mana yang kayak our sound gitu, kayak suara kita tuh yang mana, kita masih ngulik-ngulik aja.

Speaker 1

Jadi breaknya, yang kamu anggap breaknya itu kapan dan karena karya yang mana?

Speaker 2

Break song menurut aku di attach waktu itu jadi itu dua lagu sebelum garam dan madu itu lagu pertama kali yang viral di tiktok di Indonesia jadi waktu itu lagunya itu lagu pertama yang kita coba combine dangdut sama genre lain tapi waktu itu it was ama piano with dangdut sama dangdut jadi itu kayak

literally dua culture yang berbeda Tapi itu viral di Tiktok, dan kenapa gak Dangdut lebih dominan aja di next song-nya, akhirnya baru hip-dut.

Speaker 1

Hatimu berarti kan sebenarnya mungkin hip-hop. Dangdut mulai mencintai atau terpaksa mencintai karena itu yang laku atau gimana tuh?

Speaker 2

Apa ya, I mean, kayak aku tinggal di Jawa, which is dangdut is kayak makanan sehari-hari, orangtuaku selalu ceritain dangdut tiap pagi, meskipun aku gak dengerin sendiri, tapi it's always there for me, dangdut, meskipun aku gak dengerin sendiri. Karena kelilingku dengerin dangdut, jadi aku dari

kecil udah paham dangdut pastinya. Cuman kayak for me itu bener-bener Play dangdut itu cuma beberapa artis doang gak terlalu ngulik dangdutnya kayak gimana. Tapi aku tahu dangdutnya kayak gimana.

Speaker 1

Dan kemudian viral ya kan, mungkin orang bahkan saya gitu kan kalau pun lirik gak tahu tapi kalau musiknya, oh ini yang itu tuh gitu kan. Kalian kan mungkin bukan satu-satunya yang kemudian hip-dut gitu ya. Persaingannya sekarang bagaimana sih di Indonesia?

Speaker 2

Menurutku persaingannya udah banyak orang pake genre hip-hop juga, which is good kalo menurutku karena harus ada ekosistemnya menurutku biar ga ada, ga cuma aku doang yang bikin menurutku ini genre potential jadi di kalangan Gen Z kayak di kalangan generasiku menurutku ini fun banget. Biar nggak

bosen menurutku di Indonesia juga cuma balet-balet, pop balet. Menurutku nambah variasi juga buat di industri musik Indonesia. Masih got so much potential actually ya.

Speaker 1

Kemudian bertemu lah dengan Naykilla untuk ngerjain Garam dan Madu. Oke, itu gimana ceritanya ketemu Naykilla?

Speaker 2

Jadi ada, jadi di lagu breakout song itu, Attached judulnya, itu kan ada Suisei, one of my boys. Jadi Suisei yang bawa Naykilla ke studio aku waktu itu. Dia yang kenalin, eh aku ada temen nih, singer, cewek.

Speaker 1

Sesama Jawa Timur.

Speaker 2

Jawa pride, Jawa pride. Jadi kayak, dia kayak, mau nyoba gak bikin lagu bareng? Aku bilang, kebetulan aku punya lagu, Garam dan Madu udah selesai. Cuman, kayaknya dia cocok deh masuk di Garam dan Madu. Kita coba, eh ternyata cocok.

Speaker 1

Desember 2024, rilisnya, betul? Atau Januari 25?

Speaker 2

The officially release itu, 2025 Januari. Tapi, kita udah rilis di Youtube duluan, 2024 Desember.

Speaker 1

Menduga tidak bahwa responnya sedemikiannya?

Speaker 2

Jadi sebenernya aku expecting besar, cuman gak sebesar ini. Jadi kayak, aku expecting karena Attest udah viral, salah satu lagu ku udah viral. Terus aku udah pernah kasih liat orang-orang di sosial media kayak, eh guys ini, aku mau release lagu ini, Garam dan Madu. And then mereka udah hype up

semua, aku mikir kayak eh ini lebih viral dari Attached. Mungkin 10 kali lipat, tapi ternyata kayak lebih...

Speaker 1

Dari data-datanya tahu gak?

Speaker 2

Ah gak tahu sih, maybe like 10.000 more Because kita itu hit literally 2 juta YouTube itu dalam 2 hari 2 juta views itu tercepat sih.

Speaker 1

Tapi kalau duitnya inget dong, ya kan? Menghasilkan berapa rupiah atau dolar yang bisa diingat setelah Garam dan Madu itu keluar?

Speaker 2

Aduh, nggak inget, nanti itu coba aku tanyain manajernya Ini aku beneran lupa kalau ini, karena yang pegang bukan aku orang yang pegang royalty.

Speaker 1

Tapi angkanya menarik ya, angkanya menarik untuk kemudian diteruskan gitu kan Oke, dan kemudian tidak hanya di Indonesia, tampaknya dirimu dan kalian ini sudah ke beberapa negara juga di Asia Tenggara, gimana tuh?

Speaker 2

Seru banget sih pastinya kayak, apalagi laguku kan pake bahasa Indonesia, tapi main di Singapura, main di Malaysia, main di luar negeri gitu pake bahasa Indonesia dan semua orang nyanyi meskipun agak something kayak lucu, tapi it's so fun, it's so fun. Karena mereka nyanyi pake bahasa Indonesia.

Speaker 1

Jadi kalau mulai dari Januari ada di Garam dan Madu, kemudian tadi saya dalam perjalanan kesini di Spotify udah banyak gitu lagu kalian ya kan, ini kapan ngerjainnya?

Speaker 2

Jadi aku sebenernya udah finish albumnya waktu Desember itu. Cuman aku release-nya pelan-pelan.

Speaker 1

Penampilan di South by Southwest. Ini kan kita ngobrol sebelum tampil. Kira-kira gimana crowdnya nanti?

Speaker 2

Semoga orang-orang joget, loncat sih. Udah pasti loncat, joget. I'm excited ketemu orang-orang Indo, fans fans juga di sini.

END OF TRANSCRIPT

Share
Follow SBS Indonesian

Download our apps
SBS Audio
SBS On Demand

Listen to our podcasts
Independent news and stories connecting you to life in Australia and Indonesian-speaking Australians.
Ease into the English language and Australian culture. We make learning English convenient, fun and practical.
Get the latest with our exclusive in-language podcasts on your favourite podcast apps.

Watch on SBS
SBS Indonesian News

SBS Indonesian News

Watch it onDemand